Jumat, 25 Maret 2011

Setelah Tiga Tahun Bekerja

Hari ini tepat tiga tahun saya bekerja, it’s quite a long time I guess. Tiga tahun bekerja bukan berarti sekarang saya memiliki tabungan yang gendut dan bisa hidup santai berfoya-foya. Umh, gaji saya bisa dibilang cukup walau tidak berlebih untuk memuaskan hasrat belanja. But I do feel fine with it.

Percaya deh, saya nggak punya tabungan dalam jumlah yang ‘wow’. Walau saya bekerja di institusi perbankan bukan berarti saya bisa menerapkan gaya hidup hemat dan rutin menabung dengan baik dan benar. Sungguh bukan contoh yang baik untuk ditiru! Iri dengan teman yang punya penghasilan bombastis dan jumlah simpanan segunung di berbagai tabungan, deposito ataupun reksadana? Pasti! Tapiii... ah nggak juga tuh.

Gaji saya memang kecil, tabungan saya juga keseringan di-break untuk jalan-jalan atau membeli sesuatu. Saya cuma karyawan biasa tapi doyan banget nonton, jalan-jalan, belanja, hang out bareng teman-teman yang pastinya membutuhkan biaya. Udah tau gaji kecil tapi kok masih aja melakoni semua hal yang dianggap ‘pemborosan’ itu, bukannya nabung. Kalau gaji gede, kerjaan mapan, baru deehh boleh ‘hura-hura’. Ah, masa iya?

Setelah tiga tahun bekerja, masih berstatus staff di sebuah bank ternama, gaji cukup (bahkan cenderung pas-pasan) dan nggak punya simpanan uang sama sekali! ‘Gila, kemana larinya duit gue???’. Semua teman dekat saya pasti kompak menjawab ‘Tuuuhh liat di lemari baju dan sepatu’. Ahahahaaa... nggak juga. Saya nggak sekonsumtif itu dalam urusan belanja. ‘Lo jalan-jalan mulu siiihh’, ya ampun kayaknya saya nggak sesering itu juga jalan-jalannya. Jadi kemana dong larinya tuh uang?

Kemana? Nggak tahu kenapa saya nggak terlalu peduli dan nggak pernah memperhitungkan kemana larinya penghasilan selama tiga tahun terakhir ini. Nominal tabungan saya di bank memang minim (banget!), tapi rasanya pengalaman hidup saya lebih kaya dibanding digit angka dalam buku tabungan tersebut. Tabungan hidup saya ada pada pengalaman, petualangan dan perjuangan yang dilakukan sampai detik ini. Hal-hal yang membuat hidup lebih berharga dan bermakna dibanding sekedar bekerja keras mengumpulkan lembaran uang.

Sampai detik bahkan saya masih sering terkejut sendiri dengan semua yang terjadi dalam hidup ini. Bagaimana passion menuntun jalan saya menuju pengalaman yang menyenangkan dalam hidup. Kesukaan saya pada film membuat saya ingin mengeksplorasi tentang film itu sendiri. Belajar film secara otodidak, rajin datang ke berbagai festival film, bertemu sesama movie freak, berdiskusi tentang film, memperbaiki cara mereview film hingga akhirnya beberapa tulisan saya bisa dipublish dalam buletin film independen. Saya hanyalah seseorang yang suka film, tapi lihat bagaimana passion telah menuntun jalan hidup saya.

Track record perjalanan saya juga tidak sebanyak orang-orang lainnya tetapi saya berusaha memaknai setiap langkah yang telah dijejakkan. Membuat saya lebih menghargai negara sendiri, belajar kebudayaan lain serta bertemu banyak orang baru yang menambah pengalaman dan petualangan dalam hidup yang hanya sebentar ini. Tiket menuju pengalaman dan petualangan baru di benua biru sih lebih dari sekedar bonus yang diberikan oleh sesuatu yang bernama passion.

Mengutip salah satu quotes favorit saya dari serial TV Ugly Betty, 'Its not how much you have, its about how you spend it', yang terpenting bukanlah berapa banyak uang yang kita miliki tapi bagaimana kita menggunakannya. Sudah menjadi kodrat manusia untuk tidak pernah merasa puas dengan apa yang dimiliki, sebesar apapun pendapatan yang dimiliki pasti akan selalu dan selalu merasa kurang. Jadi mengapa tidak mengubah pola pikir seperti itu, bersyukur dengan apa yang dimiliki dan melakukan hal-hal yang menjadi passion hidup. Waktu kita terlalu berharga jika hanya dihabiskan dengan berkutat pada pekerjaan harian demi gaji bulanan.

Jangan pernah takut mengejar passion dalam hidup masing-masing karena kita tidak pernah tahu kemana passion akan menuntun jalan hidup kita. Tabungan hidup itu jauh lebih bernilai dan bermakna dibanding nominal saldo dalam tabungan kalian. Nggak perlu merasa rugi mengeluarkan dana pribadi demi sebuah passion karena dia akan memberikan sesuatu yang lebih dari setiap sen yang telah kalian keluarkan. 

Cape seharian kerja, pulang malem pula, tapi masih diberi pemandangan cantik untuk dinikmati :)

Oh ya satu lagi, kebanyakan teman-teman saya sudah berganti tempat kerja dengan nominal gaji yang pastinya lebih besar. Salah satu cara untuk menaikkan gaji memang dengan pindah ke perusahaan baru dan ‘menjual’ kemampuan bekerja yang telah terbukti di tempat kerja lama. Ngiler juga sih ngeliat gaji mereka yang sekarang jauuuhhh di atas saya, tapi saya nggak tertarik untuk pindah kerja tuh. Bukan karena saya terjebak di zona aman, tapi karena saya menemukan keluarga kedua di tempat ini. Uang sih bisa dicari, tapi teman-teman dekat yang selalu suportif dan pengalaman dalam hidup itu tidak bisa dinilai dengan uang. 

27 komentar:

  1. hmm, sebenarnya sih mau gaji kecil, gaji gede, ga ada hubungannya dgn ga bisa jalan2. itu cm tergantung cara2 masing2 org ngatur keuangan. dulu waktu kuliah, gw jg uang jajan dikit, tp bisa hang out 'n jalan2 melulu..

    kalo utk resign sih, emang hal yg bikin kita berpikir 2x itu karena orang2nya. kita udah terlanjur sayang sama mereka :)

    BalasHapus
  2. wah,setuju banget kita harus punya pation..klu ada waktu mampir keblog ane ya

    BalasHapus
  3. @ Meutia: Well, what I'm trying to said is 'live with your passion'. Karena salah satu passion saya adalah jalan-jalan ya contoh itu yang dipake. Inti tulisannya bukan besar-kecil gaji untuk jalan-jalan, lagian saya juga bilang walau gaji kecil tapi passion jalan-jalannya tetep bisa dilakukan.

    Mungkin maksud tulisannya kurang tergambarkan ya disini ;)

    BalasHapus
  4. Hidup itu adalah untuk di nikmati!
    Jalan hidup dan rejeki sudah ada yang mengatur tinggal bagaimana kita menjalani nya, yang penting adalah tidak lupa untuk bersukur dan selalu ceria *ihiy*

    hihihihiii... ni pasti dibilang ga nyambung juga.

    btw, gw jd ngitung2 masa kerja gw sendiri. Gw dah punya pengalaman kerja hampir 5 tahun, 3 bulan-nya sempet jadi staff Bank huahahahaaaa..

    BalasHapus
  5. Jadi inget kata2 Rene Suhardono si career coach "your job is not your career". Pekerjaan hanyalah bagian dari karier. Karier yang membahagiakan berkaitan erat dengan passion, tujuan hidup, values dan motivasi, bukan berapa besar gaji atau fasilitas yang diperoleh dari pekerjaan.

    Hemm,pengennya sih kerja sesuai dengan passion-nya kita yah..biar gaji kecil yang penting nyaman, klo nyaman kan pasti bahagia :)

    BalasHapus
  6. Tabungan bukan ukuran buat seseorang, bukan juga dipake untuk menilai seseorang.. Sama kayak saya Cha, dengan status sama.. mungkin ukuran gaji juga sama.. juga nggak punya tabungan, tapi saya rasa.. saya menjalani kesenangan saya untuk mengesplorasi sesuatu yang baru itu yang nggak akan tergantikan oleh uang.

    uang bisa dicari, tapi pengalaman??..

    BalasHapus
  7. Nggak tahu kenapa selalu tertarik baca postingan kamu. Dan agree with taht... There`s something money can't buy, right. Aku juga punya passion yang sama seperti kamu. Pengen lebih mengeksplore diri tanpa peduli apapun. Dan itu sangat memuaskan melebihi nominal yang berdigit-digit di buku tabungan kita sendiri

    BalasHapus
  8. tahun kmaren juga sy gitu, sering bingung kenapa saldo di tabungan gitu2 aja, padahal sdh bela2in kerja di kampung orang. Akhirnya sy maksain diri buat ikut tabungan berjangka, biar duitnya ga bisa diambil, minimal buat setahun. Mayan siy, pengeluaran jadi lebih terkontrol, dan kembali merasakan kere di akhir bulan. Tapi gapapa, demi masa depanG kalo kata okkotsdotkom :D

    Passion? sy masih sementara baca buku Rene yang your job is not your career. Poor me, sy belum tau passion sy yg bener tuh apa, hihih...

    BalasHapus
  9. postingan yang bagus banget..
    membaca tulisan ini membuat aq merenung sejanak..apakah hidup yang aq jalani saat ini sudah sesuai passion saya atau hanya mengejar lembaran-2 uang semata ?
    saat ini saya memang punya jabatan di kerjaan saya dan gaji saya bisa dikatakan lumayan ( untuk single )karna saya masih bisa punya tabungan , asuransi , kpr dan investasi reksadana , dan tiap bulan saya tidak pernah kehabisan gaji hehehe... tapi jujur aq merasa belum menikmati hidup ini..malah kadang merasa bosan dengan apa yang telah saya capai saat ini..dan iri dengan teman2 lain yang seumuran tapi kerjaannya masih staff , gaji juga kalah ama aq tapi sepertinya hidup mereka jauh lebih menyenangkan dibandingkan hidupku yang terasa kaku dan kurang bergairah..
    membaca tulisan ini dan comment gaphe benar-2 membuatku merenung sebenarnya apa passion aq.. tanpa passion sepertinya hidup tanpa tujuan..
    thx for share rosa.. aq harus belajar mencari my passion..
    btw..sepertinya kita seumuran?
    akhirnya aq blogwalking lagi :)

    BalasHapus
  10. Cha, jalan yuk *wakakakakakak*

    Nah benar nih postingannya. Tapi sekarang gua mulai belajar mengerem keinginan. Kenapa kita terkadang konsumtif? Karena kita jarang bisa membedakan "need" sama "want".

    Gua punya cita2 punya tabungan yang banyak dan bisa tetap travelling kemana2 *ngimpi dot com*

    BalasHapus
  11. wah, saya sudah lama gak mampir kesini :3

    betul banget kak, live with passion
    jangan terlalu khawatir dengan uang, uang masih bisa dicari
    justru khawatirlah dengan waktu, waktu nggak mungkin lagi bisa diulang kan? jadi mumpung kita masih muda, manfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya.. :)

    BalasHapus
  12. sabar ya ros, yang setia jadi orang ya, jgn keburu2 pindah2 tempat nt ky kutu loncat
    *nasehat dari orng yg kerja perusahaan yg sama selama 7 tahun*

    BalasHapus
  13. sama kok, non, sama aku. Gaji ilang ntah kemana, padahal jalan2 jarang, bli barang...? kayanya nggak heboh2 amat.
    Duit ilang gitu aja SNAP!dan yang bikin keki, bener2 gak ke trace kemana aja larinya. Ada simpenan pun kayanya masih kurang--gak sebanding.
    But still, i enjoy it, kok. That's my money, dari tenaga, pikiran, keringat gw sendiri. Mo bli apa pun gak ada ngutang ato nadahin tangan ke orang.
    Mumpung blom ada tanggungan..., just enjoy your life.

    BalasHapus
  14. kunjungan pertama.. sama, kadang klo mikirin kemana larinya ini duit bukin PUSING, tapi nikmatin aja....

    dulu aku pernah denger,apa yang punya kita yaitu apa yang kita belanjakan, :) salam kenal..

    BalasHapus
  15. Aku sependapat... memang lebih enak menjalani hidup yang menggairahkan (meski tak punya banyak uang simpanan) daripada hidup yang membosankan (tapi tabungan di bank banyak sekali). Lebih enak lagi jika dapat dua2nya : hidup yang selalu menggairahkan/menyenangkan dengan simpanan uang di bank yang banyak. Bisa gak ya? hehehe

    BalasHapus
  16. Aku sudah kerja selama 15 tahun... tapi aku tak punya banyak simpanan. Kerja sbg PNS dg gaji kecil memang harus aku syukuri dan nikmati, kalau tidak... bisa tertekan seumur hidup deh hahaha.

    BTW, aku iri banget dg Ocha yg bisa membuat hidup menjadi demikian berwarna. :D

    BalasHapus
  17. Masih suka jalan2 ya Kak? Novel Ranah 3 Warna udah kelar belum ?

    BalasHapus
  18. suka banget sama kalimat ini:

    "Tabungan hidup saya ada pada pengalaman, petualangan dan perjuangan yang dilakukan sampai detik ini. Hal-hal yang membuat hidup lebih berharga dan bermakna dibanding sekedar bekerja keras mengumpulkan lembaran uang."


    Setuju banget, hidup ini terlalu berharga untuk dilewatkan begitu saja tanpa menikmatinya....
    Untuk apa kita susah-susah bekerja keras kalau cuma untuk ditimbun tanpa dinikmati....
    dan mumpung belum merit juga, karena tentunya akan berbeda, demi masa depan anak tentu harus menabung juga (saya kaya sok tua banget ya, hehehehe)

    BalasHapus
  19. Yang penting gajinya pas ya Cha
    Pas mau jalan2 ada
    Pas mau shopping ada
    Pas mau beli ini itu ada
    Pas mau makan enak
    Pokoknya pas-pasan emang mantap :D

    BalasHapus
  20. bener tu kata si astri setuju ane :D

    BalasHapus
  21. jadi teringat sama Gayus, berapa tahun dia bekerja dan menghasilkan triliunan rupiah dan jutaan dolar yaa??

    atau yang terbaru, Melindaa Dee, mantan manager CitiBank yang juga punya 17 milyar!

    wuiiiih, cuma bisa membayangkan duit segitu banyak...

    sementara Ocha, 3 tahun kerja.. sudah bisa backpacking kemana mana. meskipun tabungan gak gendut, tapi kan halal dan insyaAllah berkah ya..
    amiiiiiiin amiiiiiiiin

    BalasHapus
  22. Setuju banget! Kita memang harusnya ngga pernah takut buat kejar apa yang menjad passion kita, daripada nanti nyesel karena ngga berani ikuti kata hati. Kesempatan kedua tidak selalu ada.

    BalasHapus
  23. ah.. baca tulisan ini bikin aku jd semangat buat selalu trs menggambar :)

    BalasHapus
  24. stuju!
    gue 8 tahun kerja (di bank juga!), trus nekad resign demi mengejar passion.. judulnya lanjut sekolah ke eropa, padahal pengen jalan-jalan.. :)

    BalasHapus
  25. Saya yang belum kerja ini cuma bisa manggut-manggut aja. :) Ini menjadi bahan renungan saya untuk nanti persiapan sebelum masuk ke dunia kerja. :D

    Hmmm... jadi kutu loncat memang menguntungkan diri sendiri, tapi akhirnya jadi ngejelekin almamater kita. :| "Aih, lulusan universitas itu pada egois" atau "Lulusan universitas anu ternyata pada jadi kutu loncat." :(

    BalasHapus
  26. hey u rock! setuju lah dgn kamu. apa guna duit byk klo cuma buat ditimbun smtr pengalaman minus.

    BalasHapus
  27. bukannya aku ngajarin yah kak..coba km buka blog aku ttg financial planer coba ini linknya http://reezaa89.blogspot.com/2011/03/financial-planer.html

    siaapa tau bisa menghitung seberapa sehatkah keuangan kk ! :)

    BalasHapus