Prolog: Postingan ini akan lebih terasa feelnya jika dibaca sambil mendengarkan lagu-lagu Kahitna. Yang sangat direkomendasikan adalah lagu Seandainya Aku Bisa Terbang, Soulmate, Bintang, Sampai Nanti, Takkan Terganti, Cantik, Cerita Cinta, Cinta Sudah Lewat, tambahkan lagi lagu-lagu Kahitna favorit kalian sebelum membaca lebih jauh. Enjoy :)
Dua puluh lima tahun bukanlah waktu yang sebentar untuk sebuah kelompok musik dapat bertahan di industri musik Indonesia yang terus berubah mengikuti zaman. Sebagai kelompok musik yang terbentuk di tahun 1986 Kahitna tetap konsisten berkarya dengan lagu-lagu bertema cinta yang mengiringi banyak cerita cinta para pendengarnya. Tidak sedikit album yang telah Kahitna keluarkan, tidak sedikit pula penghargaan yang mereka raih dari karya yang telah dibuat. Untuk ukuran kualitas musik, Kahitna tidak perlu diragukan lagi, untuk lagu-lagu bertema cinta yang mampu melumerkan hati siapapun yang mendengarnya, Kahitna tentu juaranya
Dua puluh lima tahun bukanlah waktu yang sebentar untuk sebuah kelompok musik dapat bertahan di industri musik Indonesia yang terus berubah mengikuti zaman. Sebagai kelompok musik yang terbentuk di tahun 1986 Kahitna tetap konsisten berkarya dengan lagu-lagu bertema cinta yang mengiringi banyak cerita cinta para pendengarnya. Tidak sedikit album yang telah Kahitna keluarkan, tidak sedikit pula penghargaan yang mereka raih dari karya yang telah dibuat. Untuk ukuran kualitas musik, Kahitna tidak perlu diragukan lagi, untuk lagu-lagu bertema cinta yang mampu melumerkan hati siapapun yang mendengarnya, Kahitna tentu juaranya
Dengan usianya yang menginjak 25 tahun, sudah tak terhitung lagi berapa generasi yang telah 'tersentuh' oleh lagu-lagu Kahitna. Lagu Kahitna pertama yang saya kenal dengan baik adalah Cantik yang dirilis di tahun 1996 sedangkan lagu pertama yang bisa saya nyanyikan dengan utuh adalah Setahun Kemarin (1998). Dua puluh lima tahun berkarya bisa dibilang Kahitna seusia dengan saya, 25 tahun sudah Kahitna menemani saya dengan lagu-lagu cinta mereka, menorehkan kenangan abadi dalam perjalanan hidup dan cinta saya, dan saya yakin seluruh soulmate Kahitna pun memiliki ceritanya masing-masing dengan setiap lagu Kahitna. Tidak perlu menyebutkan soulmate Kahitna sebagai bentuk jamak dari penggemar Kahitna, mama saya sendiri pun pasti memiliki banyak kenangan dengan lagu-lagu Kahitna, akan sangat menyenangkan jika saya, mama, bersama ribuan soulmate lainnya bisa bernyanyi bersama dan menyelami kenangan indah itu bersama Kahitna di dua puluh lima tahun pencapaian mereka. Dan Kahitna mewujudkan impian saya, mama, serta ribuan soulmate lainnya di Kamis tanggal 15 September kemarin, di konser Cerita Cinta 25 Tahun Kahitna.
Tiket konser Cerita Cinta 25 Tahun Kahitna
Untuk sebuah konser yang diadakan bulan September, saya niat membeli tiketnya di bulan April. Untuk nama sebesar Kahitna yang tiket presale-nya langsung habis diburu para soulmate saya yakin tidak perlu waktu lama agar seluruh tiket untuk setiap bangku di JCC mengalami nasib yang sama, dan sebulan menjelang konser seluruh tiket telah sold out. Hujan deras dan kemacetan Jakarta mewarnai Kamis sore di tanggal 15 September itu. Dengan menggandeng tangan mama kami masuk ke dalam convention hall, menembus kerumunan soulmate di pintu utama JCC, mengantri kembali sampai pintu tribun dibuka untuk kemudian berjuang kembali mendapatkan tempat yang nyaman. Untuk kali ini saya yang biasanya berada di kelas festival pindah ke kelas tribun, tidak tega rasanya jika mama harus berdiri berdesakan di bibir panggung selama hampir tiga jam. Dari tempat kami duduk mulai terlihat bangku-bangku mahal di depan tribun mulai terisi dan penonton kelas festival dengan semangat berlarian mencari posisi paling strategis. Jam sudah bergerak melewati angka delapan namun konser tidak kunjung dimulai, penonton yang mulai bosan menunggu sekarang terlihat tidak sabar dan melontarkan berbagai komentar. Akhirnya lampu panggung diredupkan dan Jamaica Cafe tampil membuka acara.
JCC yang dipenuhi Soulmate Kahitna
Kahitna membuka dengan lagu Lajeungan dan setting panggung beretnik Indonesia
Tirai putih tipis di balik panggung mendadak jatuh saat Jamaica Cafe selesai bernyanyi, disana personil lengkap Kahitna mulai menyapa penonton dengan lagu Lajeungan yang berhasil menyabet penghargaan Yamaha Band Explosion di tahun 1991. Carlo, Mario, dan Hedi Yunus dengan energik bernyanyi dalam nada etnik Indonesia disertai koreografi yang juga khas tarian daerah Indonesia. Latar panggung dipenuhi dengan gambar-gambar khas Indonesia, membuat semua soulmate menyadari bahwa di awal kemunculannya Kahitna bukanlah band spesialis lagu cinta, melainkan sebuah band beraliran jazz fusion etnik. Sebuah sisi Kahitna yang tidak saya kenal sama sekali, sebuah gubahan lagu yang belum pernah saya dengar sebelumnya. Selesai Lajeungan disambung lagi dengan lagu Merantau yang lagi-lagi terdengar asing di telinga, irama bernuansa Minang ini masih belum mampu menggerakkan 3.500 orang yang memenuhi JCC untuk ikut bernyanyi bersama, sepertinya tidak sedikit yang senasib dengan saya dan baru kali pertama mendengarkan lagu Merantau.
Anjas - Dian di atas panggung
Break sebentar dan pasangan Dian Nitami dan Anjasmara hadir di tengah panggung saling melontarkan pujian cinta dengan menyelipkan beberapa judul lagu pamungkas Kahitna yang akan dibawakan malam itu. Selesai Dian dan Anjas meninggalkan panggung kembali layar-layar bergerak dan menampilkan formasi Kahitna berbalut setelan jas cokelat dengan dasi kupu-kupu yang menjadi ciri khas mereka. Lagu Seandainya Aku Bisa Terbang yang membuka penampilan kali ini langsung disapa hangat oleh para soulmate yang langsung histeris dan ikut bernyanyi. Lagu lawas Seandainya Aku Bisa Terbang masuk ke dalam album pertama Kahitna yang rilis di tahun 1994, nasibnya akan menjadi salah satu lagu yang juga asing di telinga saya jika saja Jak FM seharian itu tidak berbaik hati memutar lagu-lagu Kahitna seharian penuh. Kahitna Day yang diadakan stasiun radio Jak Fm membuat saya ngeh dengan lagu lawas ini dan membuat saya jatuh hati di refrain pertamanya.
"Seandainya aku bisa terbang
Kan kujelang engkau kekasih
Seandainya aku bisa terbang
Kan kugapai engkau kekasih
Dan kupeluk engkau sungguh
Untuk selamanya" (Seandainya Aku Bisa Terbang, Kahitna)
Lagi-lagi, lirik sederhana penuh makna dilebur dengan alunan piano khas Yovie Widianto selalu membuat lagu-lagu cinta Kahitna sampai ke hati para pendengarnya. Memberi puja-puji untuk para wanita dengan kata sebutan Cantik, Dewi, Permaisuri, yang sukses membuat seluruh soulmate lumer saat mendengar setiap lirik lagu Kahitna. Mau lagu cinta bahagia, sedih karena ditinggal pacar, cinta segitiga, cinta bertepuk sebelah tangan, cinta jarak jauh, cinta beda agama, lagu pertunangan sampai pernikahan semua dibuat oleh Kahitna, mengiringi ribuan kisah cinta nyata yang dialami para soulmate. Namun hebatnya, semua lagu cinta yang Kahitna bawakan malam itu, mau cerita cinta bahagia maupun cerita cinta super duper ngenes tetap membawa aura bahagia dan disambut antusias oleh para soulmate. Semua bernyanyi sepenuh hati dan mengulang kenangan cerita cinta masing-masing bersama Kahitna.
Setting panggung didominasi foto seorang perempuan saat Kahitna memperkenalkan lagu Suami Terbaik
Bintang tamu yang hadir di konser Cerita Cinta tampil tak kalah cemerlang, The Groove membuat soulmate ikut bergoyang dengan lagu Selamat Ulang Tahun Cinta yang digubah menjadi lebih groovy. RAN tampil energik membawakan Setahun Kemarin dan Cinta Sudah Lewat sedangkan Maliq D'Essential melagukan Permaisuriku. Dalam konser ini Kahitna memperkenalkan lagu baru mereka yang belum rilis dan para soulmate yang memadati JCC mendapat kehormatan menjadi saksi lagu Suami Terbaik diperdengarkan kepada publik. Lagi-lagi, lagu yang berkisah cinta mendalam seorang suami terhadap istrinya yang telah meninggal ini sarat dengan kata cinta dan puja-puji kepada wanita yang dicintai.
Full orchestra
Sampai Nanti Kahitna :)
Untuk sesi terakhir Kahitna tampil kembali dengan formasi full orkestra berbalut setelah berwarna putih dan hitam, membuat suasana terasa lebih megah dan sakral. Mereka terus membawakan nada-nada lagu yang menjadi hits di perjalanan karir mereka selama 25 tahun berkarya; Tak Sebebas Merpati, Menikahimu, Takkan Terganti, Soulmate, sampai Mantan Terindah semua disambut antusias oleh para soulmate. Lagu Cerita Cinta yang merupakan lagu pamungkas Kahitna dan termuat dalam album pertama mereka membuat para soulmate berdiri, bernyanyi dan ikut larut dalam irama yang memenuhi seluruh sudut JCC, seakan menyadari sebentar lagi konser yang berlangsung selama 3 jam ini akan segera berakhir. Seakan tidak rela untuk mengakhiri cerita cinta malam ini, Kahitna menutup konser dengan lagu Sampai Nanti.
"Sampai nanti, tak terbatas inginku
Harap ini takdirku tuk slalu denganmu
Sampai nanti, jiwa ini untukmu
Bukan hanya sumpahku
Tuk slalu denganmu oh dewiku" (Sampai Nanti, Kahitna)
Malam itu, saya pulang dengan hati hangat setelah berbagi Cerita Cinta bersama Kahitna. Lagu Bintang yang masuk di album Lebih Dari Sekedar Cantik (2010) mengalun di benak saya, menemani angan ini pergi jauh meninggalkan asa yang menghimpit di dalam hati.
"Biar bintang tak datang
Ku yakin hatiku hanyalah untukmu
Walau bintang menghilang
Ku sampaikan salam sayangku untukmu
Meski mungkin aku yang harus pergi
Tak apa tanpa harus ku mengerti
Biar aku melangkah
Menemani bintang menerangi malam
Jangan resahkan aku
Yang penting bahagia untukmu selalu kasihku
Meski mungkin aku yang harus pergi
Tak apa tanpa harus ku mengerti
Biar aku melangkah
Menerangi bintang menerangi malam
Jangan resahkan aku
Yang penting bahagia untukmu selalu kasihku
Yang penting bahagia untukmu selalu kasihku
(kasihku sayangku semua untukmu)
Yang penting bahagia untukmu selalu kasihku" (Bintang, Kahitna)
Terimakasih Kahitna untuk Cerita Cinta yang telah menemani para soulmate selama 25 tahun kalian berkarya.
PS: Untuk siapapun calon pendamping hidup saya kelak, saya mau dilamar pake lagu Kahitna :D
PS: Untuk siapapun calon pendamping hidup saya kelak, saya mau dilamar pake lagu Kahitna :D