Senin, 31 Mei 2010

Pond's Teen Concert

28 May 2010 19:10

Sabtu, 29mei10. Kumpul di FX jam4. Salat Ashar, Magrib, sama Isa dulu (iman gw lagi tebel), terus nonton konser. Dandan yang cakep, bawa digicam sama cemilan. Jangan telat!!!!

- Ocha nan cantik lucu menggemaskan tapi masih single sampe sekarang -

message sent


Sabtu kemaren dateng ke acara Pond's Teen Concert. Ergh, teen??? Yeah, teen. Rada males juga sih berbaur sama anak ABG buat nonton konser. Usulan saya untuk dateng ke acara ini juga sempet ditolak mentah-mentah sama mereka, "Umur kita kan udah bukan teen lagi Ros". Tapiiii...berhubung Dashboard Confessional maen, jadi mereka ikutan semua. Sebenernya ngga ada yang maniak sama DC sih, cuma karena yang cari info dan tiket kebanyakan dilakonkan oleh saya dan Sagi (iya gi, lo yang ngambil tiketnya di Prambors), jadi semuanya oke-oke saja ikutan. Selama bukan gw yang repot, itu mungkin slogannya (I'm kidding gals, haha).

Acaranya sendiri mulai dari jam 4 sore. Pengalaman saya dan Nenes yang pernah mendatangi konser seperti ini sih acara puncak baru dimulai rada malem, paling yang manggung sore itu cuma band SMU. Jadi kami ngumpul dulu di FX, ngobrol ngalor ngidul, makan ngga jelas, dan nunggu beberapa teman lain.

Masih lengkap: Nenes, Sagi, Saya, Sarah.

Ada satu hal yang tidak pernah kami prediksikan. Setelah makan di Cafe C*rt*l yang rasa pastanya biasa banget tapi harganya naujubile mahal bener, Sagi mual dan menghabiskan waktu cukup lama di toilet. Sepertinya dia keracunan makanan. Saya dan Sarah yang juga makan di cafe itu lumayan emosi, udah mahal, ngga enak, bikin temen jadi sakit lagi (saya sangat tidak merekomendasikan cafe yang terletak di lantai dasar tersebut). Dengan berat hati, Sagi membatalkan rencananya untuk nonton DC. Duh gi, padahal yang sibuk ngambil tiket kan kamu.

Sekitar jam setengah delapan kami pergi ke lapangan D Senayan. Venue lumayan rame, tapi yang bikin serem beberapa Aremania udah ngumpul di Senayan untuk pertandingan melawan Persija hari minggu besok. Hiy, ngga tau kenapa, pikiran saya tentang suporter bola Indonesia itu ngga pernah bagus. Beberapa kerumunan polisi ada di beberapa titik untuk mengamankan acara. Yang menyebalkan, ketika mau masuk ke venue, petugas ticketingnya malah colek-colek untuk mengarahkan, belum lagi beberapa polisi yang menyuruh kami cepat mengeluarkan tiket dan masuk ke dalam venue. Duh Pa, saya tuh mau nonton konser, bukan bikin keributan. Lebay banget pengamanannya.

Venue di dalem udah lumayan crowded, apalagi barisan depan. Untuuuung banget Sarah termasuk golongan orang nekat yang berani nerobos kerumunan orang, saya cuma berani nunduk dan nebelin muka ngikutin dia. Hasilnya, bisa dapet posisi lumayan, pas di tengah-tengah. Notes: selalu ajak Sarah kalau mau nonton konser.

 In the middle of the crowd. Mulai keringetan :p

Jam 8 Nidji mulai manggung, sialnya baru sekali loncat-loncat ngikutin Giring, tali tas saya putus. Hoho...nasibkuuu.... Saya selalu suka dengan konser Nidji, energi dan semangat Giring sangat menular ke penonton. Kalau kalian nonton Indonesian Idol hari minggu kemaren, outfit yang dipake Giring di Pond's Teen Concert itu miriiiippp banget. Guessing, Giring punya banyak stok baju dengan model seperti itu, ataaaauuu dia ngga ganti baju dari Indonesian Idol kemaren ya.

Nidji yang manggung kenapa bendera Slank yang berkibar ya.

DC tampil setelah Nidji, tapi persiapan alat mereka lumayan lama dan penonton dihibur sama MC super garing. Hmm...menurut saya sih konser DC ngga maksimal banget kemaren, sepertinya beberapa alat musik mereka trouble dan Chris lumayan BT dengan teknisinya. Konyolnya, dari 18 lagu yang dibawain DC, saya cuma familiar dengan 4 lagu. Jadilah di 14 lagu lain saya cuma bisa bengong nonton sementara orang sekitar heboh jingkrak-jingkrak dan ikut teriak nyanyi.

Entah siapa yang saya foto di panggung itu

Waktu penampilan DC, saya, Sarah dan Nenes terdorong penonton dari belakang sehingga posisi kami lumayan dekat panggung. Enak sih, bisa liat Chris lebih jelas. Ngga enaknya kena semburan air. Saya sempet heran, konser DC ko disemburin air gitu ya, mirip sama pertunjukan dangdut. Di semburan air yang pertama, saya dan yang lain masih bisa ketawa-ketawa. Yang kedua mulai menyebalkan, yang ketiga dan seterusnya saya sampai harus jongkok untuk menghindari semburan tersebut. Heran, hanya saya dan Nenes saja yang basah kuyup, sementara orang di sekitar tidak ada yang sekuyup kami.

Setelah 4 jam lelah berdiri, loncat-loncat, teriak-teriak nyanyi, akhirnya konser selesai. Saat berkumpul di area parkir barulah kami menertawakan kondisi masing-masing. Rambut awut-awutan (habislah mahakarya blow saya), dandanan ancur dan maskara bleber (siapa suruh dandan total cuma untuk nonton konser), baju bau keringet dan asap rokok (menyebalkan, di konser sepadat itu masih saja ada orang yang cuek merokok), dan tentunya basah kuyup.

After concert: kuyup, acak-acakan, berantakan, tapi tetap cantik mempesona. Lol :)

"Lagian, tau mau nonton konser, niat banget dandan abis-abisan".
"Heyy...we're just bunch of girls who loves wearing make up and dress up from head to toe. So, don't blame us please".

Senin, 24 Mei 2010

Meet Cipu

Minggu siang yang cukup padat. Saya sedikit tergesa memasuki area mall, merasa tidak enak karena telah membuat seorang teman menunggu. Duhh, padahal jarak rumah saya lebih dekat, tapi malah terlambat. Memalukan!!! Ketika saya melempar pandangan ke lobby mall yang cukup luas, saya melihat dia. Dia yang setia membaca tulisan-tulisan bodoh saya dan meninggalkan jejak di kolom komentar, dia yang pertama kali membaca blog saya, dia yang sinis namun ampuh menyemangati saya, dan dia yang secara tidak langsung telah menginspirasi saya. Akhirnya saya kopdaran sama Cipu juga :D

Setelah beberapa rencana kopdar yang harus gagal karena kesibukan seorang teman blogger (melirik Exort), Cipu berbaik hati mengunjungi saya di kota hujan ini. Padahal 7 hari lagi Cipu akan berangkat ke negeri Kangguru untuk mengejar gelar S2 dan cukup disibukkan dengan beberapa agenda. Well, I think he's a nice warm person and proud to be himself. Terbukti saat makan dia tidak ragu untuk menunjukkan arti sebenarnya dari nama Cipu.

Cimory's addict

Saya selalu takut akan kehabisan bahan pembicaraan saat kopdar, atau mungkin merasa canggung saat bertemu teman dari dunia maya. Untungnya hal itu tidak pernah terjadi. Rasanya seperti bertemu dengan teman lama, banyak hal dan cerita yang ingin dibagi. Dan sepertinya tidak cukup waktu seharian untuk 'bertemu dengan teman lama' ini.

Nonton Shrek yang studionya dipenuhi anak kecil nan ribut dan berisik.
Cipu: Ssstt....quite dek!!
Saya: Sumpel aja langsung mulutnya Pu.
(dua tipe orang yang tidak suka anak kecil)

Nemenin Cipu beli sepatu dan saya baru tau kalau Cipu itu cintaaaa banget sama diskon.


Dan dengan senang hati teganya Cipu memberi saya kejutan. Saya pecinta buku Travellous, dan Andrei Budiman, penulis buku tersebut ternyata bersahabat dengan Cipu. Jadi Cipu menelpon Andrei, memberikan telpon tersebut untuk saya, dan saya speechless sejadi-jadinya. Tegaaaaa!!!!!

Selalu menyenangkan saat bertemu dengan teman baru. Banyak hal yang bisa dibagi dan didapat. Brainstorming beberapa topik, kebanyakan tentang blog, yang sepertinya berat namun ternyata menyenangkan untuk dikupas lebih dalam. Mengkritisi beberapa hal dalam dunia blogging yang tidak pernah saya perhatikan sebelumnya. Dan tentunya, membuat saya tambah semangat untuk menulis.

Thanks Pu, it was a great Sunday :D

*Dan di perjalanan pulang saya baru sadar, tadi kan saya belum bayar tiket nonton sama Cipu*

Kamis, 20 Mei 2010

Ahh mama...

Berhubung tulisan saya untuk KompetiBlog tidak kunjung rampung, sedang deadline sudah di depan mata, saya memutuskan untuk mengambil cuti. Rencananya saya akan duduk di depan laptop selama jam kerja dan hanya keluar untuk makan siang, persis seperti di kantor. Ini adalah kompetisi blog pertama saya dan saya ingin membuat sebuah tulisan sebaik mungkin. Hmmphh... Sepertinya bukan hanya untuk kompetisi blog, saya ingin semua hal berjalan sesempurna mungkin. Hate being such a perfectionist person.


Mama yang tidak mengerti apa yang sedang saya kejar dan kerjakan nampak senang melihat anaknya mengambil cuti dan menghabiskan waktu di rumah di kamar. Beberapa kali beliau keluar masuk kamar, tapi tak pernah saya hiraukan. Sampai akhirnya beliau duduk dekat saya yang sibuk mengetik, tidak minta diperhatikan, hanya ingin saya mendengar cerita tentang kehidupannya. Saya menyerah, dan akhirnya mengobrol dengan mama, walau pikiran ini masih berada dalam tulisan yang masih setengah jadi. Mama tampak senang dan bercerita dengan semangat. Saya juga bahagia bisa menghabiskan waktu, yang sayangnya hanya sebentar, bersama mama.

Beberapa menit kemudian mama menyudahi obrolan kami, sepertinya maklum dengan kesibukan saya dan tak ingin mengganggu lebih lama lagi. Saya pun kembali sibuk menyelesaikan tulisan. Sampai akhirnya saya menjerit sejadi-jadinya karena file tulisan yang sudah rampung terhapus, tanpa ada back up. Badan saya langsung lemas, rasanya ngga sanggup jika harus mengulang tulisan dari awal, belum lagi besok harus kembali kerja. Mama datang ke kamar saya, bertanya apa yang sedang terjadi, dan hanya bisa memandang saya lalu berkata "Mama ngga bisa bantu apa-apa teh, mama kan ngga ngerti". Saya hanya melempar senyum pahit untuk menanggapi perkataan beliau.

Setelah mengotak-atik panik, akhirnya tulisan saya kembali. Alhamdulillah kerja keras saya bisa terselamatkan. Tinggal dirapihkan sedikit dan siap di publish. Samar-samar dari luar kamar, mama mengajak saya membeli bajigur yang lewat di depan rumah. Minuman berbahan dasar santan dan gula aren ini memang favorit kami sekeluarga saat berkumpul di rumah, lengkap dengan berbagai camilan pendampingnya, papais pisang, getuk, atau ubi rebus. Saya menolak halus tawaran mama, dan beliau keukeuh menawarkan camilan untuk menemani saya merampungkan tulisan. Saya tidak menanggapi sama sekali perkataan mama, terlalu sibuk mengetik. Toh saya juga sudah bilang tidak kan untuk tawaran menikmati bajigur plus cemilan pendampingnya itu.

Mendekati ashar, postingan akhirnya selesai. Saya keluar kamar untuk merenggangkan kaki yang terlalu lama terlipat di depan laptop. Saat melangkah menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu Zuhur yang hampir habis, saya melihat gelas kesayangan di atas meja makan. Rasanya saya belum memakai gelas ini dari pagi. Ketika membuka tutupnya, terlihatlah bajigur panas yang mama beli tadi siang sudah menjadi dingin di gelas kesayangan saya. Di meja makan juga tersedia beberapa camilan untuk saya makan sambil menikmati bajigur. Ahh mama... saya merasa sangat berdosa sudah mengacuhkan perhatian mama yang demikian besar.

Mama tau, mama ngga bisa bantu kamu apa-apa. 
Mama juga ngga ngerti apa yang lagi kamu kerjakan. 
Tapi mama hanya ingin kamu tahu, mama selalu mendukung kamu.

Mama ngga perlu mengatakan itu langsung kepada saya. Melihat bentuk perhatiannya saja saya sudah dapat menangkap makna yang ingin beliau sampaikan. Rasa bajigur yang seharusnya manis jadi terasa asin karena bercampur dengan air mata saya yang merebak. Ahh mama... apa yang bisa saya lakukan untuk menunjukkan betapa saya juga sangat menyayangi mama. Apa yang bisa saya lakukan untuk membalas semua perhatian dan kasih sayang yang telah mama beri selama 24 tahun saya hidup di dunia ini?

Aku sayang mama....
Selalu sayang mama.
Maafkanlah semua perilaku diri ini yang telah menyakiti hati mama.


Saya jadi merenung. Mengapa anak kecil sering menangis? Karena mereka meminta perhatian dari sang mama. Mereka ingin dimanja, disayang, diperhatikan. Mereka takut jika mama pergi tanpa mengajak ikut serta, walau mama hanya pergi sebentar. Mereka merasa tidak aman. Sekarang keadaan berbalik, mama yang meminta perhatian dari kita. Mama yang cemas jika sang anak belum tiba di rumah padahal hari semakin larut. Mama menjadi cerewet dengan kehidupan pribadi kita semata-mata karena beliau mengkhawatirkan kita. Dan beberapa kesedihan mama yang tidak terlihat dan tidak terdefinisikan karena dia tidak lagi mengerti dunia sang anak.

Ahh mama.....
Suatu saat nanti saya juga akan merasakan apa yang sekarang mama rasakan ya.

Senin, 17 Mei 2010

Preferred Circle

Kantor baru, berarti banyak tempat baru yang bisa dikunjungi. Berhubung kantor sekarang merupakan cabang pusat, terdapat fasilitas Preferred Circle untuk prime costumer. Penasaran, ada apa sih di ruangan Preferred Circle. Kesannya esklusif banget, sampai dibuatkan satu ruangan khusus, terpisah dari nasabah lainnya. Lucky me, saya punya kenalan di bagian Preferred Circle, jadi ruangan ini bisa disinggahi. Mingle dengan divisi lain memang selalu menyenangkan dan menguntungkan :)


Pertama masuk ke ruangan ini suhu langsung anjlok beberapa derajat. Hooo... ruang Preferred Circle ternyata di-set lebih dingin dibanding ruang banking hall. Wangi, comfy, dan nyaman, itu kesan pertama yang didapat. Meeter Greeter yang bertugas langsung menyambut di ruang depan dan tim marketing siap membantu kebutuhan perbankan nasabah. Prime costumer tidak perlu berlama-lama antri, karena semua transaksi dapat langsung dikerjakan bagian back office.

Selagi menunggu, prime costumer bisa membaca majalah Investor, 

atau harian Bisnis Indonesia.

Dan tersedia camilan lengkap dengan berbagai pilihan minuman.

Jika bosan, nasabah prime dapat menonton TV dengan jaringan Indovision,

di sofa yang super nyaman.

Enaknyaaa jadi prime costumer... Saldo minimun yang harus mengendap di tabungan untuk dapat menikmati semua fasilitas ini dan menjadi nasabah Preferred Circle hanya Rp. 500juta saja. Kalau ada yang berminat, silahkan bergabung :)


Lumayan, sehari 10 menit bisa merasakan pengalaman jadi nasabah prime :D 

Rabu, 12 Mei 2010

12 Mei

Tanggal 12 Mei memiliki kenangan tersendiri untuk saya. Sekeras apapun usaha saya untuk tidak mengidahkannya, namun sepertinya kepala ini secara otomatis mengulang semua memori yang tersimpan selama 4 tahun. Sebuah kenangan akan seseorang yang telah melekat erat di kepala ini.

 

Dua tahun telah berlalu semenjak kisah kami selesai untuk selamanya. Tapi hati ini masih terasa sakit jika saya melihat berbagai hal yang berkaitan dengan dirinya. Saya berani berkata kalau saya sudah selesai dengan rasa sakit hati, penyesalan, dan pengharapan. Saya juga sudah merelakan kepergian dia. Hanya saja saya tidak cukup kuat untuk menghadapi kenangan dari masa lalu.

Selama empat tahun saya selalu merayakan 12 Mei sebagai hari jadi, dan dua tahun berikutnya saya harus mati-matian menghindar dari seluruh kenangan yang muncul secara bersamaan di tanggal ini. Ahh, kenapa hati ini masih terasa melankolis jika menghadapi 12 Mei. Salahkah saya jika masih meneteskan air mata di tanggal ini. Dosakah saya jika terus bertanya kepada Tuhan kenapa semua ini harus terjadi.

Tuhan, maafkanlah saya yang selalu menggugatMu setiap tanggal 12 Mei. Ampunilah saya yang terus menyalahkan skenario hidup yang telah Kau buat untukku. Tuhan, apakah Kau bosan mendengar cerita dan keluhan yang sama selama dua tahun ini?








Dan dalam doaku malam ini, aku hanya mampu berbisik

Tuhan, bahagiakanlah dia...

Selasa, 11 Mei 2010

BTS


Have you watched Bangkok Traffic (Love) Story? Its a Thailand great movie indeed :D

Highly recommended.

Minggu, 09 Mei 2010

Turkish Film Festival (+kopdar)

Untuk pertama kalinya Festival Film Turki diputar di Jakarta. Acara ini berlangsung dari tanggal 7 - 9 Mei 2010 di Blitz Megaplex GI dan memutar 5 film. Saya sendiri hanya dapat mengunjungi event ini di hari terakhir dan hanya menonton 1 film. 

Bundaran HI dari dalam bus TransJakarta

Berhubung film diputar sore hari, saya bisa menjelajah GI dulu. Entah sudah berapa kali berkunjung kesini tapi tidak pernah sempat melihat shopping town ini secara utuh. Penyebab utamanya mungkin karena saya terlalu lama menghabiskan waktu di Blitz :p Secara umum, mungkin GI sama dengan mall bintang 5 lainnya. Tak ada yang spesial. Tapi GI punya dancing fountain dan akhirnya saya berkesempatan menontonnya. Yippie... :D


Dancing fountain dibuka dengan lagu New York New York, ampuh sebagai pembuka pertunjukkan dan memukau semua pengunjung yang ada. Lalu berturut-turut disambung beberapa lagu lain dan ditutup dengan Don't Cry For Me Argentina. Saat pertunjukan akan berakhir, keluar gelembung-gelembung sabun yang  tadinya saya kira hanya efek 3D, dan penonton dikejutkan dengan ledakan dan semburan pita warna-warni. Gawd, I love the show!!! Jadi inget pas nonton Song of The Sea di Sentosa Island.

Abis nonton Dancing Fountain langsung ke Blitz dan ketemu Exort :D Akhirnya ketemuan juga!!! Hahaha... Manusia satu ini emang sibuk berat dan syusyah minta ampun buat diajak kopdaran. But too bad, karena (lagi-lagi) Exort ada janji sama temannya, jadi kita ngga sempet ngobrol banyak dan saya ngga sempet otak-atik kamera barunya Exort, ngga sempet bernarsis ria dengan kamera tersebut, bodohnya lagi ngga sempet foto bareng Exort. Haha, udah kaya artis aja pake acara foto bareng.


Saya nonton film I Saw The Sun. Bercerita tentang dua keluarga Turki yang harus mengungsi karena perang. Satu keluarga ingin pergi ke Norwegia sebagai imigran gelap dan satu lagi menetap di Istambul. Mereka harus bertahan hidup di tempat baru dengan konflik keluarga yang begitu beragam. Film ini memang menyoroti banyak hal, mulai dari kelompok gay yang didiskriminasikan dan mendapat perlakuan semena-mena, ras gender dimana setiap wanita berkewajiban melahirkan seorang anak laki-laki, sampai masalah human trafficking.

I Saw The Sun memang terasa datar dan membosankan di bagian awal. Alurnya berjalan lambat dan terlalu banyak tokoh yang diperkenalkan, tak heran karena keluarga Turki merupakan keluarga besar dimana kakek, nenek, ayah, ibu, dan anak tinggal dalam satu rumah. Di pertengahan film konflik keluarga mulai memuncak dan beberapa isu yang cukup sensitif dilontarkan. Emosi penonton juga baru dipermainkan di bagian akhir cerita. 

Untuk film Turki pertama yang ditonton, I Saw The Sun dapat membuka mata saya akan masalah sosial yang terjadi di negara itu. Semoga Festival Film Turki bisa dijadikan agenda tahunan Blitz :)

Kamis, 06 Mei 2010

Keerr..Kerrr..Keeerrr...

Kalimat ini pastinya sering digunakan untuk memanggil ayam, tapi di kantor saya kalimat ini bermakna lain. Kerr…keerr…keer… dan sontak semua kepala akan beralih menuju sumber suara, kemudian tergesa menghampiri suara yang bersangkutan, lengkap dengan ocehan dan tingkah polah yang semakin meramaikan suasana. Keerr..keerrr.. merupakan kode yang digunakan untuk memberitahukan adanya makanan untuk anggota kantor, dan layaknya ayam, kami nurut saja dengan panggilan ini.

Kenapa disamakan dengan ayam? Karena seluruh anggota di kantor baru saya tergolong maruk (saya ngga termasuk ya) :p hahaha…. Sebanyak apapun makanan yang ada selalu habis dalam sekejap, hebatnya lagi selang waktu 1jam kemudian akan bermunculan keluhan “lapeeerr…”. 

 New office mates :D

Ruangan kantor saya dihuni sekitar 30 orang, dan ¾ laki-laki mendominasi tempat ini. Percayalah, cowo itu selalu laper dan dapat mengkonsumsi semua makanan dalam waktu kurang dari 3 menit. Dengan makanan yang jumlahnya tidak sebanding dengan jumlah anggota kantor, maka tak heran setiap kalimat “keeerr..kerrr..” keluar, para lelaki sigap bersaing untuk mendapatkan makanan sebanyak dan secepat mungkin. Yang kurang gesit silahkan gigit jari (berlaku untuk saya).

Saya dan beberapa teman pernah iseng menggunakan momen keerr..keerrr... Kami membeli “combro spesial”, bagian dalam combro diisi cabai, bukan cuma satu, tapi dua cabai rawit (evil grin). Saat kalimat keeerr..kerrr.. terucap, semua orang berkumpul menggerubuti sang combro yang tidak berdosa, bersemangat memakan combro, menggigitnya, dan AAAAAaaaaaaa......!!!!!! Semua menjerit karena cabai rawit yang berkolaborasi dengan combro panas fresh from the wajan sukses membuat sensasi pedas yang tidak terlupakan.

Sampai sekarang, saya belum pernah sukses mengabadikan momen keeerr..kerrr... Kejadiannya terlalu cepat dan hectic, jadi saya hanya bisa memperlihatkan foto saat gathering. Cukup mirip dengan momen keeerr..kerrr..., tapi lebih tertib karena makanan yang tersedia banyak dan diawasi langsung oleh seksi konsumsi. Jipeeeerrrr..... ;)

 Makanan baru ditata, saya dan Pusti bisa foto-foto dulu :)

 Keerr....keerrr.... dan pantry langsung penuh dalam sekejap.

 Pusti udah sibuk berebutan makanan, saya masih sibuk foto-foto.

 Sepertinya saya ngga kebagian nih :( Ukh, nasib jadi seksi dokumentasi.

Berhubung semua anggota kantor gila kerja, momen keeerr..kerrr... berlaku juga untuk pekerjaan. Saat kalimat keerr..keerr.. berbunyi, kami ribut berebut pekerjaan yang berdatangan, tidak ada yang mau mengalah, sampai-sampai para suvervisor harus memperingatkan agar tidak ada tiket, cek atau giro yang terobek karena ulah kami. Dan walau disibukkan dengan pekerjaan yang menumpuk, saat kalimat keeerr..kerrr mengabarkan keberadaan makanan terdengar, semua akan rela meninggalkan meja kerja masing-masing untuk (kembali) berebut makanan. Atasan saya hanya bisa berkomentar "Kalau ada yang iseng masukin racun di makanan, semua bagian operation bisa mati mendadak nih”.

Hhhmmm....idenya bisa dipake kapan-kapan tuh Pa :D


 Berebut kerjaan (jarang-jarang liat peristiwa ini di kantor laen).


PS: Terbukti kan banyaknya jumlah laki-laki di kantor saya lewat foto-foto di atas :D wohooo...bisa dapet pacar baru disini ngga ya :p