Rabu, 26 Januari 2011

MJ Gallery at Sofitel Hotel

Menurut saya Sofitel Hotel adalah hotel ter-'wah' di seluruh Macau. Memang tidak sebesar franchise hotel dari Las Vegas sih, tetapi dengan letaknya yang sedikit terpencil dengan nama yang belum dikenal banyak wisatawan maka Sofitel Hotel memiliki esklusifitas yang tidak dapat disamakan dengan hotel manapun. 

Free shuttle bus yang ditumpangi membawa kami melihat sisi lain kota Macau yang selalu tampil berkilauan. Rute yang diambil sama sekali berbeda dengan rute free shuttle bus dari berbagai kasino yang bergantian kami tumpangi. Bus menyusuri jalan kecil di luar pusat kota, melewati pelabuhan yang kotor dan deretan apartemen kumal dan 'mblusuk. Teman-teman mulai meragukan pilihan saya ketika melihat semua pemandangan yang dilewati, 'Are we in the right track?'. Well, saya tidak perlu mengeluarkan jawaban sedikitpun saat bus mulai memasuki parkiran Sofitel Hotel.

Semua ternganga melihat desain interior dan kemegahan Sofitel Hotel. Lagi-lagi, hotel ini memang tidak semegah dan sebesar hotel bintang lima lainnya tetapi Sofitel Hotel terlihat begitu mewah. Penataan desain interior yang teramat sangat mewah dan mendetail membuat saya tidak habis pikir dengan kegilaan ide perancangnya plus penyandang dananya. Karena berada di pinggir laut maka pemandangan utamanya adalah laut yang terlihat begitu dingin dan suram. Pemandangan lain di sisi sebaliknya adalah apartemen penduduk yang kusam dan 'mblusuk. Jomplang abis! 

Terdampar di pulau emas ;)

 Magnificent chandelier

Nyasar ke ruangan VIP dan dikawal petugas untuk cepet-cepet keluar dari ruangan tersebut.

Sebenarnya alasan utama saya datang ke Sofitel Hotel adalah untuk mengunjungi satu-satunya Michael Jackson Gallery di Asia (for freeee... Yay!). Pernah merasa begitu kagum saat melihat suatu hal yang baru hingga hati berdesir hebat, merinding, sampai-sampai ingin menangis karena over excited? Di Macau saya mengalami perasaan seperti itu sewaktu melihat Ruins of St. Pauls, ketika duduk-duduk di Monte Fortress dan melihat desain taman bergaya Eropa dengan Museu de Macau sebagai bangunan yang mendominasi tepat ditengahnya, dan yang terakhir saat masuk ke dalam kasino untuk pertama kalinya. Semuanya terkalahkan saat saya masuk ke dalam MJ Gallery. 

Seperti namanya, tempat ini memajang berbagai hal yang berkaitan dengan Michael Jackson. Saya sendiri bukan penggemar MJ jadi tidak tahu harus berekspektasi akan melihat apa di dalamnya. MJ Gallery cukup kecil, di dalamnya terdapat toko yang menjual berbagai pernak-pernik King Of Pop. Galerinya sendiri memuat foto MJ dari berbagai tahun yang dijejerkan dalam sebuah wall of fame, kostum yang dipakai untuk video clip Thriller, time tunnel yang memuat judul dan cover album MJ sejak tahun 1958 - 2009, dan siapa yang bisa melupakan sarung tangan plus kaus kaki bling-bling khas Michael Jackson? 







Diantara semua koleksi MJ Gallery, teks asli lagu 'We Are The World' yang mulai menguning membuat bulu kuduk saya tegak berdiri. Saya merinding melihat teks yang dilengkapi dengan notasi nada, pembagian lirik untuk setiap penyanyi plus tanda tangan dari beberapa penyanyi yang terlibat di dalamnya. Rasa merinding tambah memuncak saat saya mencoba mengingat-ingat nada We Are The World dan menyanyikannya berdasarkan teks tersebut.




We Are The World diciptakan oleh Lionel Richie dan Michael Jackson pada tahun 1985 dan ditujukan untuk mengumpulkan dana untuk menanggulangi kelaparan di Ethiopia. Single ini dinyanyikan oleh 45 musisi pop yang menyebut dirinya USA for Africa. We Are The World bahkan dibawakan sebagai lagu penutup dalam upacara kematian Michael Jackson di Staples Center, Los Angeles, 7 Juli 2009. 





Saya speechless saat melihat foto yang dipajang disebelah teks asli We Are The World dan mengingat sebuah tujuan mulia di balik lagu tersebut. Lagu mulia ini diciptakan dan dinyanyikan sebelum saya lahir tapi sampai kini tetap abadi dan dikenal berbagai generasi. Mengunjungi MJ Gallery membuat saya menyadari satu hal penting, Michael Jackson memang telah tiada tetapi dia telah mengukir namanya dalam sejarah permusikan dunia dan membuat semua orang mengingat seorang King Of Pop.

For the last, video clip We Are The World ini mungkin dapat mengingatkan kita kembali akan pesona dan kharisma Michael Jackson. Enjoy :)  

There comes a time
When we heed a certain call
When the world must come together as one
There are people dying
And it's time to lend a hand to life
The greatest gift of all

We can't go on
Pretending day by day
That someone, somewhere will soon make a change
We are all a part of
God's great big family
And the truth, you know love is all we need

[Chorus]
We are the world
We are the children
We are the ones who make a brighter day
So let's start giving
There's a choice we're making
We're saving our own lives
It's true we'll make a better day
Just you and me

Send them your heart
So they'll know that someone cares
And their lives will be stronger and free
As God has shown us by turning stone to bread
So we all must lend a helping hand

[Chorus]
We are the world
We are the children
We are the ones who make a brighter day
So let's start giving
There's a choice we're making
We're saving our own lives
It's true we'll make a better day
Just you and me

When you're down and out
There seems no hope at all
But if you just believe
There's no way we can fall
Well, well, well, well, let us realize
That a change will only come
When we stand together as one

[Chorus]
We are the world
We are the children
We are the ones who make a brighter day
So let's start giving
There's a choice we're making
We're saving our own lives
It's true we'll make a better day
Just you and me

Rabu, 19 Januari 2011

Macau Travel Budget

Secara geografis Macau diapit oleh China dan Hongkong. Tidak banyak pesawat yang menawarkan rute direct ke Macau, alternatif yang paling mudah diambil adalah menyebrang dari Hongkong menggunakan Turbo Jet Star (one way: Rp. 150.000) atau menggunakan bus dari China. Umumnya wisatan menggabungkan Hongkong dan Macau saat akan berkunjung ke salah satu dari negara tersebut. Bisa dimaklumi karena jarak keduanya cukup dekat (1 jam perjalanan) dan tidak dibutuhkan visa untuk masuk ke Macau atau Hongkong. Beda kasusnya jika seseorang ingin melanjutkan perjalanan ke China karena negara ini mensyaratkan visa kunjungan. Dari hasil browsing dan tanya sana-sini, visa China dapat diperoleh saat akan mengunjungi kota tersebut (visa on arrival) dan harganya lebih murah jika dibandingkan dengan biaya pembuatan visa China di Indonesia.

Mata uang Macau adalah Pattaca tetapi Hongkong Dollar (HKD) dapat diterima disini. Harga 1 Pattaca = 1 HKD. Umumnya jika seseorang melakukan transaksi menggunakan HKD sebisa mungkin kasir akan memberi kembalian dalam mata uang yang sama, tetapi jika mereka tidak memiliki HKD maka kembalian akan diganti dengan Pattaca. Perlu diingat, uang Pattaca sulit ditukarkan dalam USD atau Rupiah jadi habiskan terlebih dahulu semua Pattaca yang dimiliki. Saat akan membayar dengan nominal besar pastikan kasir memiliki HKD yang cukup untuk kembalian.

Mayoritas penduduk Macau menggunakan bahasa Chinese, hanya sedikit yang bisa berbahasa Inggris. Tidak bermaksud untuk ber-stereotype, masyarakat pengguna bahasa Chinese seperti anti dengan bahasa Inggris. Pengalaman saya waktu bertanya arah jalan di Singapore dengan seorang Cina keturunan. Dia hanya mengibaskan tangannya di depan muka saya dan melengos sambil berkata 'No english'. Sakit hatiii... Pengalaman lain saat seseorang menanyakan sesuatu kepada saya dan dengan santainya dia nyerocos dalam bahasa Chinese, dengan muka kebingungan saya hanya berkata 'English?' dan dia langsung meminta maaf dan pergi terburu-buru, seolah-olah saya baru mengatakan suatu kata yang sangat mengerikan. Beda lagi dengan pengalaman teman-teman yang sempat melancong ke Hongkong, mereka mendapat jawaban 'I DONT KNOW' dengan nada lumayan tinggi dan sedikit membentak. Saat kembali ke Macau mereka misuh-misuh dengan kejadian yang baru dialami.

Kalau melihat dari kacamata yang lain menurut saya masyarakat China mirip dengan masyarakat Batak (kali ini saya harus bermain dengan stereotype). Masyarakat Batak cenderung lugas dan ceplas-ceplos saat berkata, mungkin masyarakat China yang kebetulan kami temui juga seperti itu. Daripada kami capek menjelaskan sedangkan mereka tidak bisa membantu sepertinya lebih baik mereka mengatakan sejak awal bahwa mereka tidak dapat menggunakan bahasa Inggris. Untuk bahasa tubuh dan tonase nada yang digunakan mungkin merupakan kebiasaan yang sudah mendarah daging, jadi untuk mayoritas orang Indonesia yang terbiasa diperlakukan santun, halus dan lemah lembut pasti kaget mendapat perlakuan yang sama sekali berbeda.

Tidak perlu takut dengan kendala bahasa, walau tidak bisa berbahasa Inggris mayoritas masyarakat Macau sangat helpful. Saat berjalan-jalan sendirian ke pasar di belakang Senado Square para pedagang tetap bersemangat menawarkan barang jualannya kepada saya. Mereka asik nyerocos dalam bahasa Chinese disertai bahasa tubuh untuk menjelaskan apa yang mereka sampaikan. Saat masuk ke salah satu butik tas pelayannya lumayan fasih berbahasa Inggris dan mengobrol dengan saya. Saat membeli oleh-oleh bersama teman-teman kami membuat satu toko menjadi rusuh karena mereka tetap menggunakan bahasa China dan kami keukeh memakai bahasa Indonesia. 'Cuy, yang ini harganya berapa cuy?'.

Bapak penjual topi yang baik hati dan tidak banyak omong karena tidak bisa bahasa Inggris

Ketemu daster made in Indonesia

Akomodasi
Harga hotel bintang tiga di Macau berkisar Rp. 800.000 per malam dan Rp. 600.000 untuk hotel bintang dua. Saran saya lebih baik ambil hotel bintang tiga karena rata-rata petugas hotelnya dapat berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Percaya deh, hal ini menjadi sangat penting karena mayoritas penduduk Macau hanya dapat menggunakan bahasa Chinese. Petugas hotel seperti menjelma menjadi malaikat penyelamat selama saya berlibur di Macau. Walau bahasa Inggris mereka terbatas tetapi mereka berusaha sebaik mungkin untuk membantu saat saya datang sendiri ke hotel karena terpisah dengan teman-teman, menukarkan uang HKD pecahan besar saya yang selalu ditolak kasir karena mereka kekurangan uang kembalian, bahkan menuliskan peta saat saya bertanya rute bus.

Metropole Hotel

Hotel bintang tiga yang sangat direkomendasikan adalah Sintra Hotel. Selain relatif murah, hotel ini menawarkan jasa shuttle bus Sintra - Ferry terminal dan shuttle bus direct Sintra - City of Dreams (kedua hotel ini masih berada di bawah satu manajemen yang sama). Sayangnya Sintra Hotel fully booked saat saya akan berkunjung ke Macau, pilihan yang tersisa untuk hotel bintang tiga dengan lokasi strategis dan biaya terjangkau hanyalah Metropole Hotel. Harga kamar per malam kurang dari Rp. 800.000 dan saya hanya perlu membayar Rp. 258.000 untuk menginap selama dua malam di sebuah kamar yang diisi oleh lima orang backpacker super kere asal Indonesia.

Secara keseluruhan Metropole Hotel cukup memuaskan. Letaknya strategis, hanya berjalan 10 menit sudah sampai ke Senado Square atau pusat kota yang penuh dengan jejeran kasino. Bahkan dalam sehari saya bisa bolak-balik hotel untuk beristirahat sebentar setelah lelah berkeliling kota, nyeduh mie instan untuk makan siang, charge baterai kamera yang sudah habis dan menggantinya dengan yang baru, atau untuk sekedar urusan ke toilet. 

Transportasi 
Untuk menghemat biaya transportasi maksimalkanlah layanan free shuttle bus yang disediakan hotel dan kasino kelas atas. Taktiknya tinggal naik free shuttle bus yang jarak antara hotel dan tempat tujuan paling dekat, dari hotel tinggal berjalan kaki sedikit untuk sampai ke tujuan. Petugas hotel tidak akan mengecek apakah Anda tamu hotel atau pengunjung yang telah menghabiskan uangnya di meja kasino mereka, jadi tak usah sungkan untuk ikut menumpang. Sejauh pengalaman saya, hanya Royal Metropole Hotel yang meminta bill hotel atau kasino saat akan menumpang free shuttle bus mereka. Kebanyakan kasino menyediakan free shuttle bus dari dan menuju ferry terminal,  beberapa kasino besar menyediakan jasa shuttle bus antar kasino seperti Sand's Casino - The Venetian atau The Venetian - City of Dreams. Sedangkan free shuttle bus dari bandara hanya disediakan oleh The Venetian serta City of Dreams.




Harga bus umum berkisar antara 3 - 4 Pattaca, sebaiknya gunakan uang pas karena bus tidak akan memberi kembalian jika uang yang dimasukkan lebih. Jalan raya yang sempit dan pedestrian penuh dengan orang yang berlalu-lalang membuat halte bus Macau tampil dengan uniknya. Hanya tersedia beberapa tiang dengan sejumlah rute dan nomor bis untuk menandai tempat tersebut adalah tempat pemberhentian bus. Tiang ini bertengger di jalan umum yang tidak pernah sepi dilewati orang dan calon penumpang santai saja menunggu bus tanpa peduli keramaian sekitar. Jalan raya di depan 'halte' dibuat sedikit lebar agar bus dapat menepi untuk menaik-turunkan penumpang tanpa membuat lalu lintas di belakangnya macet. Walau tergolong kecil, tetapi Macau cerdas memanfaatkan fungsi ruang sehingga kebutuhan penduduk akan transportasi umum dapat tetap terpenuhi secara maksimal.

Konsumsi
Untuk urusan makan memang sulit mencari makanan halal disini. Rata-rata restoran China pasti menawarkan menu babi dalam daftarnya. Alternatifnya hanya restoran cepat saji McDonald's atau makanan beku di kedai 711 dan Circle K tapi ini pun tidak menjamin makanan tersebut halal. Walau McD tidak mencantumkan daging babi dalam menunya tapi siapa yang tahu minyak apa yang digunakan untuk memasak dan walau komposisi makanan beku tidak menuliskan kata 'pork' tapi tetap saja ragu karena minus tulisan halal. Untuk menyiasati hal ini setiap orang membawa ransum dari Indonesia. Minimal mie instan dan roti untuk bekal beberapa hari. Sialnya di hari ketiga ransum kami habis dan harus berhadapan dengan dua pilihan tadi: McD atau makanan beku.

Harga makanan tergolong cukup murah, modal 30 HKD saja sudah bisa masuk ke restoran Cina terdekat. Menunya juga besar jadi bisa untuk dimakan berdua. Saya sakit hati melihat porsi makan masyarakat disana, banyak banget!!! Satu porsi bisa dihabiskan sendiri tetapi badan mereka tetap kurus. Untuk kebutuhan air minum saya sarankan beli minum dalam ukuran besar, minimal 5L. Semakin besar semakin murah. Circle K dan 711 tidak menyediakan air minum dalam kemasan besar jadi pergilah ke minimarket bernama The Pavilion dekat Metropole Hotel.

Cemilan andalan dari Macau adalah egg tart, sejenis kue dengan bahan utama kuning telur. Konon dibutuhkan tiga kuning telur untuk membuat kue ini. Tempat paling terkenal untuk membeli egg tart adalah Margaret's cafe e'Nata, setiap hari puluhan turis mengantri di kedai ini untuk membeli egg tart sebagai oleh-oleh. Harga 1 egg tart 8 HKD dan kue dapat bertahan hingga 3 hari, jadi tidak perlu takut egg tart akan menjadi basi jika ingin membawanya sebagai oleh-oleh. Rasa egg tart manis dan renyah, tidak tercium aroma amis telur dan tidak perlu takut 'eneg setelah memakannya.


Antriiii....

Hasil browsing juga menyebutkan satu makanan lain yang harus dicoba saat mengunjungi Macau: steamed milk pudding. Semacam susu yang dibekukan sehingga menjadi puding dan disajikan panas ataupun dingin. Raja kuliner Indonesia, Bondan Winarno sangat merekomendasikan puding ini dan pendeskripsian beliau menggoda saya untuk mencobanya saat berada di Macau.



Kedai puding susu ini cukup kecil dan pemiliknya langsung menyambut dan nyerocos dalam bahasa China. Saya cuma nyengir, berkata 'milk' sambil mengangkat satu jari telunjuk. Saat pemiliknya nyerocos lagi, saya kembali nyengir dan berkata ragu 'hot?', beberapa menit kemudian puding susu panas terhidang di meja saya. Overall, menurut saya sih puding susu ini tidak istimewa. Jauh dari apa yang dibayangkan. Rasanya cenderung hambar dan plain. Walau saya penggemar susu tapi memakan satu mangkuk kecil puding susu ini membuat saya 'enek dan tidak tertarik untuk menghabiskannya.

Spoiler
- Atraksi gratisan di Macau
Wynn Casino: fountain show dan tree of prosperity
Sofitel Hotel: Michael Jackson Gallery
City of Dreams: The bubble
The Venetian: Grand canal shopping
MGM: Setting negri dongeng di dalam lobby hotel
Fisherman's Wharfs: Taman tematik Macau

- The Venetian menyediakan jasa penitipan tas gratis!!! Sebanyak dan seberat apapun tas Anda, silahkan titipkan disini. Petugas hotelnya pun ramah, helpful, dan bisa bahasa Inggris.

- Bagian The Venetian yang baguuusss itu ada di lobby hotel depan. Hanya free shuttle bus dari bandara yang men-drop penumpang langsung di lobby ini, sisanya (dari ferry terminal atau dari hotel lain) men-drop penumpang di lobby hotel bagian belakang. Untuk sampai ke lobby depan cukup melewati kasino saja.

- Semua orang (17 tahun ke atas) boleh masuk ke kasino untuk bermain atau sekedar melihat-lihat karena penasaran. Saya sendiri merasa terdampar dalam setting film gangster mafia khas Cina bercampur dengan setting film Ocean's Thirteen saat berada di dalam kasino. Kalau pernah nonton dua jenis film tersebut pasti kalian bisa membayangkan apa saja yang saya temui di dalamnya.

Rincian biaya
Tiket Mandala Air (untung sempet ngerasain terbang murah dan nyaman dengan Mandala sebelum maskapai ini dinyatakan pailit): Rp. 450.000
Airport tax: Rp. 150.000
Hotel: Rp. 258.000
Total: Rp. 858.000

Hari 1: 
Coklat panas super encer di Circle K bandara (dengan maksud untuk memecah uang dan mendapat recehan untuk naik bus): 13 HKD
Bus ke ferry terminal: 3.4 HKD
Air mineral botol 700ml di 711: 5 HKD
Total hari 1: 21.4 HKD

Hari 2:
Air mineral 5L di The Pavillion: 17 HKD
Puding susu: 18 HKD
Bus PP hotel - Macau Tower: 6.4 HD
Iseng jalan-jalan ke pasar lokal dan ketemu topi murah: 15 HKD
Oleh-oleh supaya ngga dibawelin temen sekantor: 124 HKD (4 bungkus besar permen kacang khas Macau)
Total biaya hari 2: 180.4 HKD

Hari 3: 
Egg tart: 8 HKD
Makan siang Big Mac di McD: 15 HKD (untuk porsi big mac plus kentang goreng plus coca-cola 20 HKD saja)
Chicken wings McD untuk bekal: 13 HKD
Tergoda batu perhiasan indah nan menawan di The Venetian: 120 HKD
Frozen food untuk makan malam di Circle K bandara: 17 HKD
Total biaya hari 3: 165 HKD

Biaya hari 1 + hari 2 + hari 3 = 366.8 HKD = Rp. 429.156 (1 HKD = Rp. 1.170)
Tiket + airport tax + hotel = Rp. 858.000
Total = Rp. 1.287.156

Macau travel budget, three days less than 1.5 million :)

Sabtu, 08 Januari 2011

Sepenggal Kenangan Masa Kuliah

Saya masih semester 2 dan bersiap menghadapi UAS. Beberapa nilai UTS baru dibagikan seminggu menjelang UAS, tidak terlalu memuaskan sih tapi saya tidak terlalu memusingkannya. Toh masih bisa mengejar nilai saat UAS kan. Reaksi yang sama sekali berbeda muncul hasil ujian Fisika keluar, nilai saya berada di kisaran D! Butuh poin yang cukup besar agar bisa lulus mata kuliah ini. 'Mati gue!!!', cuma itu yang terlintas di kepala.

Kampus saya mengharuskan mahasiswa tingkat awal untuk tinggal di asrama. Selama satu tahun penuh kami tinggal dalam kamar kecil berisi empat orang, beradaptasi dengan dunia perkuliahan dan mengulang semua pelajaran dasar di bangku SMU. Mungkin karena baru kali ini tinggal berjauhan dari orangtua maka beberapa anak termasuk saya tidak terlalu peduli dengan urusan akademis. Lagipula kami hanya mengulang pelajaran masa SMU, apa sih sulitnya? Masa awal kuliah lebih banyak dihabiskan dengan bermain dan keluar hingga larut malam. Kami lebih memilih untuk bersenang-senang daripada belajar. Selain itu kondisi asrama juga kurang kondusif untuk belajar. Empat orang dalam satu kamar dengan gaya belajar yang berbeda-beda? Sulit.

Nilai saya tergolong pas-pasan saat semester 1 berlalu. Lagi-lagi saya tidak terlalu memperdulikannya. Saya lulus walau pas-pasan. Lalu kenapa? Yang penting lulus. Dan saya kembali menikmati masa-masa indah di bangku kuliah dan asrama. Sejelek apapun hasil UTS saya pasti bisa memperbaikinya di UAS. Tapi saya tidak berkutik sama sekali saat berhadapan dengan Fisika. I'm sucks in physics. Saya dan Fisika memang tidak pernah akur. Saya sudah membenci Fisika saat pertama kali berkenalan dengannya di bangku SMP. Sekarang dia muncul lagi dalam hidup saya, membayang-bayangi masa awal perkuliahan saya, berjanji akan merusak semua kebahagiaan yang saya dapat di bangku kuliah. Nilai Fisika saya kecil, sangat kecil. Saya harus mendapat nilai minimal B saat UAS agar dapat lulus dan terlepas dari mata kuliah ini. Dan itu sangat tidak mungkin. Saya tahu itu tidak mungkin.

Saya panik. Seumur hidup saya belum pernah gagal di bidang akademis. Nilai saya tidak pernah jelek, rapor tidak pernah dihiasi angka merah dan saya selalu menjadi anak baik-baik dan menjadi kebanggaan orangtua. Saya tidak pernah gagal dan kegagalan itu sekarang di depan mata, menunggu untuk jadi kenyataan. Saya takut. Saya tidak mau mengecewakan orangtua. Saya malu jika tidak lulus dalam satu mata kuliah. Malu terhadap orang tua, teman, dan diri sendiri. Teman-teman pasti mencibir jika saya tidak bisa lulus di mata kuliah Fisika.

Saya tidak berani cerita tapi saya butuh butuh dukungan. Saat tidak tahu harus berbuat apa tiba-tiba saya kangen mama. Sudah berapa lama saya dan mama tidak mengobrol dan bertukar kabar. Saya terlalu terhanyut dengan euforia perkuliahan dan melupakan orang rumah. Setelah memberanikan diri akhirnya saya menelpon ke rumah. Di ujung telpon terdengar suara mama menanyakan kabar dan tangis saya langsung meledak. Selama 5 menit awal saya tidak mampu berkata apa-apa, saya hanya menangis di telpon sementara mama semakin kebingungan, 'Kamu kenapa?' tanya beliau. Dengan suara yang bercampur dengan isakan, saya menceritakan keadaan saya.

Setelah pikiran sedikit tenang dan otak mulai jernih, saya mulai menyusun rencana untuk mengejar nilai Fisika. Walau kemungkinan untuk tidak lulus terlihat begitu besar tapi saya memutuskan untuk tidak menyerah begitu saja. Semua usaha akan dilakukan demi bisa lulus dari mata kuliah ini. Saya mulai mendatangi teman senasib untuk belajar bersama bahkan menginap di kamarnya, begadang semalaman untuk menghapal semua rumus sampai lingkaran di bawah mata mulai terlihat menghitam. Paling tidak saya bisa memberi sedikit perlawanan saat menghadapi soal di UAS nanti.

Sehari setelah telepon terakhir kerumah seseorang mengetuk pintu kamar dan mengabarkan orangtua saya menunggu di kantin asrama. Saya kaget, tidak biasanya mereka mengunjungi saya tanpa mengabari terlebih dahulu. Waktu itu jam setengah sembilan malam, papa masih memakai seragam kerja dan mama terlihat hanya berdandan seadanya. Ternyata papa mengajak mama menjenguk saya sepulangnya papa bekerja. Beliau menyetir mobil sendiri, menempuh jarak yang cukup jauh, menembus kemacetan, dan membawakan makanan untuk saya dan teman sekamar. Saya tidak menyangka, mereka begitu mengkhawatirkan keadaan saya.

Papa menanyakan kabar saya sedangkan mama lebih banyak diam. Dengan polos papa bertanya, 'Memang kalau kamu ngga lulus Fisika terus kamu dikeluarin dari kampus?'. Tidak papa sayang, saya tidak akan dikeluarkan dari kampus hanya karena nilai Fisika saya D. Tapi saya tidak mau nilai itu menghiasi transkrip atau harus mengulang mata kuliah ini untuk memperbaiki nilai. Papa terlihat lega, dia bilang tidak apa-apa kalau saya mendapat nilai D, papa dan mama tidak akan marah. Lagipula saya masih bisa memperbaikinya di semester lain jika mau. Papa yang tidak sempat merasakan bangku kuliah berusaha keras mengerti keadaan saya dan memberi nasehat untuk menyemangati saya.

Kunjungan itu tidak lama karena tepat pukul sembilan malam jam malam asrama habis. Sebelum pulang mama memberikan selembar surat untuk saya. Inilah kebiasaan saya dan mama, kami lebih leluasa mengeluarkan perasaan masing-masing melalui tulisan dibanding perkataan. Di kamar, diantara riuh teman-teman yang ribut menjarah makanan hantaran, saya membaca surat mama. Tidak banyak yang mama tulis disitu, beliau hanya menyampaikan bahwa dia bangga dengan semua yang telah saya raih sampai hari ini. Mama tidak menuntut banyak dari saya karena dia tahu saya selalu bersungguh-sungguh dalam melakukan segala sesuatu dan itu yang terpenting. Mama tidak mengerti arti dari angka ataupun huruf di transkrip, tapi mama melihat semua hal yang saya lakukan untuk meraihnya. Walau gagal, mama bangga karena saya tak letih untuk berusaha. Mungkin peribahasanya 'yang penting itu terletak pada prosesnya, bukan pada hasil akhirnya'.

Kejadian ini menjadi titik balik saya di masa kuliah. Saya berjanji tidak akan bermain-main lagi menghadapi masa kuliah. Masa depan ada di tangan saya dan hanya saya yang mampu mengubahnya. Walau transkrip nilai semester 1 dan 2 dipenuhi rantai karbon, saya bertekad untuk membalas semua kekalahan ini. Lulus kuliah dengan predikat Cum Laude pastinya sangat tidak mungkin, tapi saya mengejar kelulusan dengan predikat Sangat Memuaskan dengan IPK diatas 3. Hadiah untuk mama dan papa.

Dan saya berhasil...

Mama dan papa mungkin tidak sempat merasakan bangku kuliah tapi mereka adalah motivator saya nomor satu. Semua yang saya lakukan pada akhirnya ditujukan untuk membuat mereka bangga.

Tulisan ini dibuat untuk adik saya yang tengah berjuang menyelesaikan kuliahnya di Semarang. Kami selalu bangga dengan semua yang telah kamu lakukan. Dan untuk Nenes, cita-cita kita tercapai. Terimakasih karena selalu mengingatkan saya akan sebuah janji yang kita ucapkan di salah satu kamar asrama itu.

Dan kabar nilai Fisika saya? Yah, saya hanya kekurangan 1 poin untuk dapat lulus. Untungnya saya dapat mengikuti ujian ulangan dan lulus. Itu adalah terakhir kalinya saya bertemu dengan Fisika :)

Senin, 03 Januari 2011

Movies In 2010

I’ve watched 140 movies in 2010

January
1. Sherlock Holmes
2. Alvin and The Chipmunks 2 (eh?)
3. Hari Untuk Amanda
4. Nine
5. Tooth Fairy
6. Rumah Dara
7. The Edge Of The Darkness

February
1. A Moment To Remember
2. My Girls and I
3. (500) Days Of Summer
4. He’s Just Not That Into You
5. From Paris With Love
6. Valentine’s Day
7. Percy Jackson and The Lighting Thief
8. Wolfman
9. Hachiko Monogatari (Japan version)

March
1. It’s Complicated
2. Green Zone (dan sukses tertidur di setengah filmnya)
3. Wall E
4. Re-watch National Treasure 1
5. National Treasure 2
6. The Hangover
7. Eragon
8. The Accidental Husband
9. Ghost Of Girlfriend Past
10. Re-watch Narnia: The Lion, The Witch and The Wardrobe
11. Imaginarium Of Doctor Parnassus
12. Alice In The Wonderland
13. My Name Is Khan
14. Marley and Me

April
1. Hachiko (Hollywood version)
2. Bride Wars
3. Arisan
4. The Notebook
5. Before Sunset
6. Four Christmas
7. Re-Watch Golden Compass (Dakota Blue Richards was stunning)
8. How To Train Your Dragon
9. Clash Of The Titans
10. Duplex
11. Slumdog Millionaire
12. Ratatourie
13. The Lake House
14. Pirates Of The Carribean 2
15. When In Rome
16. Remember Me
17. Coyote Ugly
18. Bedtime Stories
19. Pirates Of The Carribean 3

May
1. UP
2. Inglorious Basterds
3. Yes Man
4. Brokeback Mountains
5. Fiksi
6. Alvin and The Chipmunks 1 (eh?)
7. I Saw The Sun (Turkish Film Festival)
8. Vicky Christina Barcelona
9. New In Town
10. The Reader
11. Paris Je t’aime
12. Inkheart
13. Julie and Julia
14. Princess and The Frog
15. Old Dog
16. The Hurt Locker (dan kembali tertidur di setengah film terakhir)
17. The Animal
18. Identitas (dan masih heran kenapa film ini menjadi film terbaik FFI 2009)
19. Shrek 3
20. Pintu Terlarang
21. I Love You Man
22. 3 Doa 3 Cinta
23. Rachel Getting Married
24. Last Change Harvey
25. Mereka Bilang, Saya Monyet

June
1. In Her Shoes
2. Bukan Cinta Biasa
3. Merah Itu Cinta
4. The Edge Of Love
5. How To Lose A Guy In 10 Days
6. Perempuan Punya Cerita
7. Sex and The City 2
8. Hidden Floor
9. I Hate Valentine’s Day
10. Everybody’s Fine
11. Penelope
12. Get Smart
13. Toy Story 3
14. Tanah Air Beta
15. Knight and Days

July
1. Eclipse
2. Despicable Me
3. Sorcerer’s Apprentice
4. Inception
5. The Dreamer

August
1. Avatar The Last Air Bender
2. Salt
3. Re-watch Inception (I Loooove Joseph Gordon Levitt)
4. Love Happens
5. Ocean’s 13
6. Re-watch 13 Going 30 (this movie has good story indeed)

September
1. Cin(t)a
2. Enchanted
3. 27 Dresses
4. Punk In Love
5. Coklat Stoberi
6. All About Steve
7. Dear Frankie
8. The Sixth Sense (one of greatest movie from Mr. Syahlaman I ever seen)
9. Re-watch The Devil Wears Prada (cant you resist Prada, Meryl Streep, and Anne Hathaway in one movie?)
10. 17 Again

October
1. Hello Murderer (Korean Movie Show)
2. Lovers Of 6 Years (Korean Movie Show)
3. 3 Idiots
4. The Blind Side (Bullock’s doing a great job here)
5. The Bounty Hunters
6. The Traveler’s Time Wife

November
1. Monsters (INAFFF)
2. The Girl Who Kick The Hornest Nest (INAFFF)
3. With Friends Like This (Europe On Screen)
4. The Secret Of Kells (Europe On Screen)
5. Mataharis (Europe On Screen)
6. Ruma Maida
7. Intelligent Plants (Science Film Festival)
8. Countdown On The Yantze (Science Film Festival)
9. The Blue Wonder: Raja Ampat (Science Film Festival
10. Unstoppable
11. Harry Potter and Deathly Hallows
12. 3 Hati 2 Dunia 1 Cinta (JIFFest)
13. Minggu Pagi Di Victoria Park (JIFFest)
14. Sang Pencerah (JIFFest)
15. BelkiBolang (JIFFest)
16. Incendies (JIFFest)
17. Storm In My Heart (JIFFest)

December
1. Rapunzel
2. The Queen
3. Narnia The Voyage Of The Dawn Treader
4. Evan Almighty
5. I Am Legend
6. Little Miss Sunshine
7. Up In The Air

Umh, have you known that I'm a movie holic?

Marry me, please :)