Menurut saya Sofitel Hotel adalah hotel ter-'wah' di seluruh Macau. Memang tidak sebesar franchise hotel dari Las Vegas sih, tetapi dengan letaknya yang sedikit terpencil dengan nama yang belum dikenal banyak wisatawan maka Sofitel Hotel memiliki esklusifitas yang tidak dapat disamakan dengan hotel manapun.
Free shuttle bus yang ditumpangi membawa kami melihat sisi lain kota Macau yang selalu tampil berkilauan. Rute yang diambil sama sekali berbeda dengan rute free shuttle bus dari berbagai kasino yang bergantian kami tumpangi. Bus menyusuri jalan kecil di luar pusat kota, melewati pelabuhan yang kotor dan deretan apartemen kumal dan 'mblusuk. Teman-teman mulai meragukan pilihan saya ketika melihat semua pemandangan yang dilewati, 'Are we in the right track?'. Well, saya tidak perlu mengeluarkan jawaban sedikitpun saat bus mulai memasuki parkiran Sofitel Hotel.
Semua ternganga melihat desain interior dan kemegahan Sofitel Hotel. Lagi-lagi, hotel ini memang tidak semegah dan sebesar hotel bintang lima lainnya tetapi Sofitel Hotel terlihat begitu mewah. Penataan desain interior yang teramat sangat mewah dan mendetail membuat saya tidak habis pikir dengan kegilaan ide perancangnya plus penyandang dananya. Karena berada di pinggir laut maka pemandangan utamanya adalah laut yang terlihat begitu dingin dan suram. Pemandangan lain di sisi sebaliknya adalah apartemen penduduk yang kusam dan 'mblusuk. Jomplang abis!
Terdampar di pulau emas ;)
Magnificent chandelier
Nyasar ke ruangan VIP dan dikawal petugas untuk cepet-cepet keluar dari ruangan tersebut.
Sebenarnya alasan utama saya datang ke Sofitel Hotel adalah untuk mengunjungi satu-satunya Michael Jackson Gallery di Asia (for freeee... Yay!). Pernah merasa begitu kagum saat melihat suatu hal yang baru hingga hati berdesir hebat, merinding, sampai-sampai ingin menangis karena over excited? Di Macau saya mengalami perasaan seperti itu sewaktu melihat Ruins of St. Pauls, ketika duduk-duduk di Monte Fortress dan melihat desain taman bergaya Eropa dengan Museu de Macau sebagai bangunan yang mendominasi tepat ditengahnya, dan yang terakhir saat masuk ke dalam kasino untuk pertama kalinya. Semuanya terkalahkan saat saya masuk ke dalam MJ Gallery.
Seperti namanya, tempat ini memajang berbagai hal yang berkaitan dengan Michael Jackson. Saya sendiri bukan penggemar MJ jadi tidak tahu harus berekspektasi akan melihat apa di dalamnya. MJ Gallery cukup kecil, di dalamnya terdapat toko yang menjual berbagai pernak-pernik King Of Pop. Galerinya sendiri memuat foto MJ dari berbagai tahun yang dijejerkan dalam sebuah wall of fame, kostum yang dipakai untuk video clip Thriller, time tunnel yang memuat judul dan cover album MJ sejak tahun 1958 - 2009, dan siapa yang bisa melupakan sarung tangan plus kaus kaki bling-bling khas Michael Jackson?
Diantara semua koleksi MJ Gallery, teks asli lagu 'We Are The World' yang mulai menguning membuat bulu kuduk saya tegak berdiri. Saya merinding melihat teks yang dilengkapi dengan notasi nada, pembagian lirik untuk setiap penyanyi plus tanda tangan dari beberapa penyanyi yang terlibat di dalamnya. Rasa merinding tambah memuncak saat saya mencoba mengingat-ingat nada We Are The World dan menyanyikannya berdasarkan teks tersebut.
We Are The World diciptakan oleh Lionel Richie dan Michael Jackson pada tahun 1985 dan ditujukan untuk mengumpulkan dana untuk menanggulangi kelaparan di Ethiopia. Single ini dinyanyikan oleh 45 musisi pop yang menyebut dirinya USA for Africa. We Are The World bahkan dibawakan sebagai lagu penutup dalam upacara kematian Michael Jackson di Staples Center, Los Angeles, 7 Juli 2009.
Saya speechless saat melihat foto yang dipajang disebelah teks asli We Are The World dan mengingat sebuah tujuan mulia di balik lagu tersebut. Lagu mulia ini diciptakan dan dinyanyikan sebelum saya lahir tapi sampai kini tetap abadi dan dikenal berbagai generasi. Mengunjungi MJ Gallery membuat saya menyadari satu hal penting, Michael Jackson memang telah tiada tetapi dia telah mengukir namanya dalam sejarah permusikan dunia dan membuat semua orang mengingat seorang King Of Pop.
For the last, video clip We Are The World ini mungkin dapat mengingatkan kita kembali akan pesona dan kharisma Michael Jackson. Enjoy :)
There comes a time
When we heed a certain call
When the world must come together as one
There are people dying
And it's time to lend a hand to life
The greatest gift of all
We can't go on
Pretending day by day
That someone, somewhere will soon make a change
We are all a part of
God's great big family
And the truth, you know love is all we need
[Chorus]
We are the world
We are the children
We are the ones who make a brighter day
So let's start giving
There's a choice we're making
We're saving our own lives
It's true we'll make a better day
Just you and me
Send them your heart
So they'll know that someone cares
And their lives will be stronger and free
As God has shown us by turning stone to bread
So we all must lend a helping hand
[Chorus]
We are the world
We are the children
We are the ones who make a brighter day
So let's start giving
There's a choice we're making
We're saving our own lives
It's true we'll make a better day
Just you and me
When you're down and out
There seems no hope at all
But if you just believe
There's no way we can fall
Well, well, well, well, let us realize
That a change will only come
When we stand together as one
[Chorus]
We are the world
We are the children
We are the ones who make a brighter day
So let's start giving
There's a choice we're making
We're saving our own lives
It's true we'll make a better day
Just you and me